Penjualan Telur Di Baturaja Menurun
Related Articles
- Plh. Bupati Meninjau Jalan Yang Terputus Di Desa Kungkilan Akibat Intensitas Hujan Yang Terus Menerus
- Mahasiswa Unbara Di Vaksin Booster Dosis ke 3
- Sekretaris Daerah Pimpin Rapat TPAKD Dengan Agenda Penyampaian Laporan Hasil Pelaksanaan Program Kerja, Mengevaluasi Pelaksanaan Program Kerja, Mengevaluasi Pelaksanaan Roadshow TPAKD Tahun 2022. Literasi dan Inklusi Keuangan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2022
Pasca Pemerintah menetapkan naiknya harga Bahan Bakar Minyal (BBM), belum berdampak terhadap harga telur di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Harga telur mengalami menurunan, dibalik itu terjadi penurunan penjualan telur dan beras.
“Pasca Kenaikan harga BBM memang belum belum berdampak terhadap harga telur. Harga telur bahkan mengalami penurunan,” jelas H. Risma pedagang pasar, Senin (5/9/2022) pagi.
Dijelaskan semula harga Rp 27.500 Perkilo gram saat ini menjadi Rp 27. 000 ribu per kilogram. Harga perpeti isi 15 kilogram saat di jual Rp 370 ribu. Turunnya harga telur ini tidak diiringi dengan naiknya penjualan. Penjualalan cendrung mengalami penurunan.
“Biasanya bisa menjual Rp 150 peti perhari. Saat ini hanya 100 peti saja perhari. Penurunan penjualan ini sebenarnya sejak beberapa hari lalu. Pasca kenaikan BBM penjualan bertambah sepi,” jelasnya
Berbeda dengan beras. Beras mengalami kenaikan rata-rata Rp 500 h per kilogram yang semula Rp 8.500 perkilogram saat ini menjadi Rp 9. 000 per kilogram.
“Untuk penjualan juga mengalami penurunan sekitar 20 persen dibanding biasanya,” ujar Win Pedagang Beras di Pasar Baru Baturaja.
Pedagang berharap pemetintah dapat memeperhatikan hal ini. Paling tidak pasca kenaikan BBM ini,penjualan bisa stabil seperti biasa.